Minggu, 24 April 2016

18.14

Agen Poker Online - Menteri Pertahanan Korea Utara dikabarkan dihukum mati dengan cara ditembak menggunakan senjata anti-serangan udara sebagai ganjaran karena tertidur dalam sebuah acara resmi yang dihadiri pemimpin negeri itu, Kim Jong Un.



Hyon Yong Chol (66) didakwa melakukan pengkhianatan setelah menunjukkan "rasa tidak hormat" kepada Kim Jong Un dalam sebuah acara militer.

Kabar ini disampaikan Dinas Intelijen Korea Selatan (NIS) kepada para politisi dalam sebuah rapat di parlemen.

NIS mengatakan, eksekusi terhadap Hyon Yong Chol disaksikan ratusan pejabat tinggi militer pada akhir April lalu. Eksekusi tersebut dilakukan di sebuah lapangan di pusat pelatihan militer Kanggon, sebelah utara Pyongyang.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengabarkan jika Menhan Korut itu dieksekusi dengan cara ditembak menggunakan senjata anti-serangan udara.

Sementara itu, Komite HAM untuk Korea Utara (HRNK) yang berbasis di AS meyakini dieksekusi dengan menggunakan enam senjata anti-serangan udara, ZPU-4.

Kim Jong Un, Pemimpin Negara Korea Utara yang terkenal dengan pemerintahan tiraninya.

Senjata itu, kata HRNK, merupakan senjata yang sangat kuat yang memiliki jangkauan hingga 8.000 meter. Namun untuk keperluan eksekusi itu, senjata tersebut hanya ditembakkan dari jarak 30 meter.

HRNK bahkan mempublikasikan sejumlah citra satelit yang di klaim menunjukkan area tempat para pejabat tinggi Korea Utara menyaksikan eksekusi itu.

Hyon Yong Chol yang belum genap setahun menduduki jabatannya itu, juga diyakini pernah menyuarakan keluhan terhadap Kim Jong Un, dan beberapa kali mengabaikan perintah sang pemimpin.

Dia ditahan dan dieksekusi hanya tiga hari setelah penangkapannya, tanpa melalui proses hukum, menurut keterangan NIS.

Kabar ini muncul setelah NIS menyebut Kim memerintahkan eksekusi mati terhadap 15 pejabat tinggi sebagai ganjaran karena telah menentang kekuasaannya.

Kantor Berita Yonhap, mengutip keterangan NIS, menyebut setidaknya 70 pejabat tinggi Negeri Ginseng itu sudah dieksekusi sejak Kim berkuasa pada tahun 2011.

Salah satu eksekusi mati paling mencolok adalah ketika Kim memerintahkan eksekusi terhadap pamannya sendiri, Jang Song Taek, yang kala itu dianggap sosok kedua paling berkuasa di Korea Utara.

Jang Song Taek saat ditangkap dan diperintahkan dieksekusi oleh Kim Jong Un, yang tak lain adalah keponakannya sendiri.

Jang Song Taek dieksekusi setelah dituduh menjadi pengkhianat dan dituding menjalani hidup yang tidak benar karena kerap menggunakan obat terlarang, bermain perempuan dan juga berjudi.