Kamis, 11 Agustus 2016

18.35

Agen Poker Online - Guru merupakan seorang pendidik, pengajar, orang tua sekaligus bisa menjadi teman di saat orang tua kita sedang sibuk dengan kesehariannya. Tanpa kehadiran seorang guru dalam hidup kita, mungkin kita tidak akan pernah tahu ke arah mana jalan tujuan hidup kita selanjutnya.



Namun, lain halnya yang terjadi dengan seorang guru di salah satu sekolah menengah kejuruan di kota Makassar.

Dasrul (42) seorang guru SMKN 2 Makassar ini dipukul oleh sang murid dan orang tuanya, Adnan Achmad(38), di dalam lingkungan sekolah, di Jalan Pancasila, Makassar.

Kasus ini kemudian menjadi viral di media sosial. Tulisan dan dua buah foto yang diunggah di Facebook itu, sudah ada 13 ribu komentar dan 27 ribu orang yang membagikan tulisan tersebut.

"Kalau bapak menteri tdk turun tangan, biarlah netizen Indonesia yang menghukumnya !!!

#info sekitar jam 10 pagi tadi di smk2 makassar, ada guru kena pukul dari orang tua murid, karena tidak terima anaknya dihukum sama itu guru jadi dia dtg kesekolah pukul itu guru
#GenerasiMentalLembek
#Kronologisnya : itu anak tdk na kerja tugasnya jdi di tegur. Sudah ditegur itu anak langsung tendang pintu baru dibilang SD: (*un*al*) baru mi marah gurunya sama itu murid,"

"Tapi itu murid bencong! Na telepon bapaknya na bilang sudah dipukul sama gurunya. Datang mi bapaknya ke sekolah langsung cari itu guru pas na dapatki, langsung na pukul ki itu guru, berdarah mi hidungnya, baru itu guru lari ke ruang kepsek, masih dikejar juga sama itu orang tua murid. Untung ada ji guru lain yang tahan ki. Kasihan ku lihat ki tadi itu guru kesi. Guru paling sabar itu bede di SMK 2 Makassar"

"#Sebelum ada pak polisi, itu orang tua murid na panggil temannya LSM. Tapi pas sampai dilempari mobilnya sama siswa SMK 2 Makassar,"


Dasrul mendapat bogem mentah dari orang tua muridnya di dalam lingkungan sekolah. Pelaku diketahui merupakan orang tua dari Alif Syahdan, kelas 2 jurusan Gambar II. Pelaku meninju korban dibagian hidung dan pelipisnya saat proses belajar-mengajar.

Beberapa orang pun mengungkapkan kekecewaan terhadap orang tua murid yang memukul guru tersebut. Rata-rata banyak yang meminta agar anak tersebut tidak usah sekolah di SMK 2 Makassar lagi.

"Anak itu cerminan orang tuanya. Kalau anaknya kurang ajar begitu berarti keturunan dari orang tuanya. Gak bisa dibina ya dibinasakan saja," ucap akun Jonni Adi.

"Tidak usah mi terima anaknya untuk sekolah," akun bernama Winsy menambahkan.

"Saya alumni Stemsa. Pak Dasrul guruku orang baik. Saya kenal baik. Pikirkan. Kurang ajar siswanya," tulis akun Rimakka.

"Saya dulu murid Pak Dasrul. Orangnya baik. Bicaranya saja halus dan lembut. Kalau memang Pak Dasrul sudah sampe marah, berarti siswanya yang sudah terlewat keterlaluan nakalnya.

Siswa sudah tau kalau SMK teknik dididik untuk bisa langsung kerja. Makanya harus disiplin kerja tugas. Kalo tidak sanggup jangan sekolah disitu.. Cari sekolah yang tidak ada tugasnya, itupun kalo ada. Kalau tidak ada, bikin sekolah sendiri," tulis Addina Fadhilah Raju

Korban yang mengalami pendarahan di bagian hidung dan kepalanya, langsung dibawa ke RS Bhayangkara oleh rekannya. Setelah divisum, korban langsung melaporkan kasus yang dialaminya ke SPKT Polsek Tamalate.

Kapolsek Tamalate, Kompol Aziz Yunuz menyebutkan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini dengan mengambil keterangan korban, pelaku dan saksi-saksi yang melihat kejadian.

"Keduanya masih diperiksa, pastinya nanti akan diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar Aziz.

Tak lama berselang, tepatnya satu hari setelah kejadian, sang siswa bersama ayahnya resmi ditetapkan sebagai tersangka.

"Kita sudah tetapkan sebagai tersangka ayah dan anak ini. Kita kenakan pasal pengeroyokan yakni pasal 170 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara," kata Kapolsek Tamalate tersebut di depan para guru SMKN 2 dan unsur PGRI Sul-Sel yang dipimpin ketuanya, Prof. Wasir Thalib.


Setelah ditetapkan sebagai tersangka, kedua ayah dan anak itu ditahan di Mapolsek Tamalate untuk menjalani proses hukum. Adapun Dasrul kini berada di RS Bhayangkara untuk perawatan karena setelah dikeroyok membuat sistem pernapasan guru ini terganggu.

Kompol Azis juga mengatakan, setelah menjadi tersangka, Adnan Achmad, ayah dari siswa badung ini melapor balik dengan mengatakan anaknya dipukul oleh sang guru sebelum awal dirinya melakukan pengeroyokan.

Laporan kedua pihak kini diproses bersamaan. Tetapi untuk laporan dari tersangka terhadap sang guru masih proses awal sehingga belum ada tersangka.

Adapun ratusan guru dan siswa SMKN 2 menggelar aksi unjuk rasa di Mapolsek Tamalate untuk memberikan dukungan terhadap guru Dasrul yang telah menjadi korban pengeroyokan.

Berikut foto sang siswa yang mengeroyok gurunya tersebut. Bagaimana pendapat Anda?