Rabu, 28 September 2016

07.44

Agen Situs Online - Kisah berikut ini benar-benar seperti kisah fiksi yang sering diceritakan dalam novel maupun film. Mulai dari sihir hingga pembunuhan sadis yang tak terungkap seolah melengkapi kisah yang sempat membuat geger di awal abad 20 ini.



Menjelang abad 20, jumlah penduduk Barcelona, Spanyol pada tahun 1860 melesat dari 140 ribu jiwa menjadi 587 ribu jiwa pada tahun 1912.

Penduduk miskin pedesaan berbondong-bondong menuju kota tepi laut itu dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kebanyakan di antara mereka menuju 'Mutiara Laut Tengah'.

Kehidupan di masa itu terbilang cukup sulit bagi para pendatang baru dan mereka tinggal dengan sengsara di El Chino, Distrik 5, yang sekarang dikenal sebagai El Raval.

Saat itu, di dalam satu rumah terkadang bisa dihuni hingga 30 orang banyaknya. Rata-rata usia harapan hidup di Barcelona kala itu hanya 41 tahun saja akibat kekurangan gizi dan kemiskinan.

Bahkan yang lebih mengenaskan, angka kematian balita lebih dari 17 persen. El Raval di masa itu dikenal sebagai wilayah 'lampu merah'.

Barcelona sendiri menjadi pusat pornografi Eropa dengan ekspor film dan kartu pos mesum ke seluruh Eropa dan benua Amerika.


Pornografi dan pekerjaan seks memang lazim di Distrik 5, bahkan anak-anak pun dipaksa menjajakan diri dan terjebak dalam perdagangan seksual.

Selain itu, mereka juga kerap diculik dan diperbudak di pabrik-pabrik. Menghilangnya anak-anak menjadi suatu kondisi yang lazim saat itu.

Misteri hilangnya anak-anak tersebut mulai terkuak, yang ternyata bukan disebabkan karena penculikan.

Di awal abad ke 20, seorang wanita bernama Enriqueta Marti datang ke Barcelona. Ia berasal dari Cataluna, sebuah wilayah yang terkenal dengan tenung dan sihir. Bagi wanita itu, Barcelona hanyalah 'Kota Kematian'.

Pada malam hari, ia bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) dan menjadi pengemis di siang hari. Ia memberlakukan jadwal yang sama kepada anak-anak yang dipakainya selagi mengemis.

Selain mengemis, anak-anak itu dipaksa untuk menjajakan diri oleh Enriqueta. Tidak hanya itu, ia juga membujuk mereka untuk ke rumahnya yang kemudian dibunuh dan diminum darah mereka layaknya seorang vampir.


Enriqueta memang sering melakukan praktik yang berbau sihir. Bahan-bahan yang dipergunakannya berasal dari jasad anak-anak yang dibunuhnya. Para korbannya mencakup bayi hingga anak berusia 9 tahun.

Ia menggunakan lemak, darah, rambut dan tulang belulang yang dicampur menjadi satu untuk dijadikan bubuk. Maka dari itu, ia tidak pernah mengalami kesulitan dengan masalah jasad para korbannya.

Enriqueta menawarkan salep, obat tetes, bubuk dan ramuan untuk mengobati penyakit-penyakit yang tidak bisa diobati, khususnya TBC yang sangat ditakuti pada masa itu. Warga yang kaya berani membayar mahal untuk membeli obat-obatan yang dianggap ampuh tersebut.


Menurut dugaan, ia telah menculik banyak anak dalam kurun waktu 20 tahun. Ia akhirnya digelandang dari sebuah apartemen di El Raval untuk dimintai keterangan.

Sejumlah besar barang bukti ditemukan di tempat-tempat tinggalnya sebelum yang terakhir ini. Dari sedikit bukti yang masih tersisa tersebut, para pakar forensik berhasil menentukan setidaknya ada 12 korban.

Meskipun dicurigai melakukan pembunuhan, tetapi para ahli tidak bisa memastikan apakah ia yang melakukannya, dikarenakan bukti yang sedikit dan juga Enriqueta tidak pernah meninggalkan bukti catatan apapun tentang kegiatannya selama ini.


Pada tahun 1912, ia akhirnya ditangkap dan mengakui profesinya sebagai mucikari bagi para pedofil, walaupun ia menolak menyebutkan nama-nama pelanggannya.

Enriqueta juga mengaku telah menjual seorang anak perempuan 17 tahun ke dalam sebuah rumah bordil. Ia bahkan juga mengakui melakukan pengguguran kandungan, tetapi tidak pernah sekalipun mengakui telah membunuh siapapun.

Kebanyakan surat kabar daerah setempat menuding bahwa Enriqueta bertanggung jawab atas penculikan sekitar 40 anak di Distrik 5 tersebut.


Naasnya, ia tidak pernah diadili untuk kejahatannya. Satu tahun tiga bulan setelah penangkapannya terdahulu, ia tewas menggenaskan karena dipancung oleh sesama narapidana pada 12 Mei 1913.

Kematiannya membuat kasus tersebut menjadi sebuah teka-teki misteri yang tidak pernah bisa diungkap. Ia dimakamkan secara rahasia di Cementario del Sudoeste, yang terletak di pegunungan Montjuic di Barcelona.