Jumat, 25 November 2016

17.43

Agen Situs Online - Berikut ini adalah kisah kehidupan seseorang yang telah menjadi salah satu hacker paling ditakuti di dunia dan menjadi salah satu legenda yang sangat disegani oleh kalangan hacker.



Hacker atau yang sering disebut peretas adalah ahli komputer yang mempunyai kemampuan mumpuni dalam mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam sistem dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan pribadi ataupun karena motivasi tantangan.

Salah satunya adalah Kevin David Mitnick, yang disebut-sebut sebagai salah satu legenda hacker yang paling hebat dan ditakuti di dunia.

Mitnick yang lahir pada tanggal 6 Agustus 1963 di Amerika Serikat ini dikenal sebagai seorang konsultan keamanan komputer, penulis dan juga peretas.

Kisah hidupnya menjadi sorotan dunia pada tahun 1995 saat ia ditangkap dengan dakwaan sejumlah kejahatan yang berkaitan dengan sistem komunikasi dan perangkat komputer.

Mitnick tumbuh besar di Los Angeles dan bersekolah di James Monroe High School. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Los Angeles Pierce College and USC.


Pada umur 13 tahun, Mitnick menggunakan barang-barang bekas dan manipulasi psikologis dalam menjalankan aksinya untuk meretas Punch Card System yang digunakan di semua sistem bus yang ada di kota Los Angeles.

Mitnick melakukannya hanya dengan cara meyakinkan sang supir bus untuk mengatakan kepadanya dimana ia bisa membeli "tiket punch"-nya sendiri dengan alasan untuk proyek sekolah.

Setelah melakukan hal itu, akhirnya Mitnick dapat menaiki semua bus dengan gratis di semua area kota tempat tinggalnya hanya dengan menggunakan slip transfer bekas yang ditemukannya di kotak sampah yang berada di samping garasi perusahaan bus tersebut.

Mulai saat itu, manipulasi psikologi menjadi metode utama Mitnick untuk mendapatkan informasi, seperti nama pengguna, kata kunci dan modem nomor telepon.

Mitnick pertama kali mengakses tanpa izin ke dalam jaringan komputer pada tahun 1979, saat ia berumur 16 tahun, dimana temannya memberikan nomor telepon The Ark, perusahaan di bidang pengembangan software sistem komputer, Digital Equipment Corporation (DEC).

Peretasan yang dilakukannya ke dalam jaringan komputer DEC dan menyalin software mereka, membuat Mitnick dijatuhi hukuman 12 bulan penjara serta harus menjalani masa pengawasan selama 3 tahun setelah bebas.


Mendekati akhir dari masa pengawasan 3 tahunnya, ia kembali meretas voice mail Pacific Bell. Kabar penangkapannya yang bakal segera dilakukan pun terdengar olehnya. Ia kemudian melarikan diri, dan menjadi buronan selama dua setengah tahun.

Menurut Departemen Hukum Amerika Serikat, Mitnick telah banyak melakukan peretasan tanpa izin ke sejumlah sistem komputer selama masa pelariannya.

Ia menggunakan telepon genggam rakitan untuk menyembunyikan lokasinya, yang disaat bersamaan menyalin software-software penting dari sebuah perusahaan telepon dan komputer terbesar di Amerika Serikat.

Mitnick juga meretas dan mencuri kata kunci (password) komputer, mengubah jaringan komputer dan membaca email pribadi mereka.

Setelah melakukan pengejaran yang cukup menyita perhatian masyarakat, akhirnya FBI berhasil menangkap Mitnick pada 15 Februari 1995, di apartemennya di Raleigh, Carolina Utara.

Pada saat ditangkap, ia ditemukan beserta dengan sejumlah peralatan yang digunakan untuk melakukan peretasan, seperti telepon selular rakitan, ratusan kode telepon duplikat dan berbagai identitas palsu.


Pada tahun 1999, Mitnick dinyatakan bersalah atas kegiatan peretasan ilegal yang dilakukannya. Ia dijatuhi hukuman 46 bulan ditambah 22 bulan atas pelanggaran izin pengawasannya di tahun 1989 lalu.

Mitnick menjalani hukuman penjara selama 5 tahun, empat setengah tahun sebelum sidang dan 6 bulan di penjara isolasi.

Hukuman tersebut didapatkan setelah jaksa penuntut berhasil meyakinkan hakim bahwa Mitnick mempunyai kemampuan untuk "memulai perang nuklir hanya dengan menggunakan perangkat telepon berbayar".

Kalimat tersebut dipakai jaksa penuntut untuk menekankan bahwa dengan kemampuan Mitnick, ia bisa meretas modem NORAD melalui sebuah telepon dan meluncurkan rudal nuklir meskipun ia berada di dalam penjara.


Tanggal 21 Januari 2001, Mitnick akhirnya dibebaskan. Selama menjalani masa pengawasannya, yang berakhir pada 21 Januari 2003, ia dilarang menggunakan teknologi komunikasi apapun kecuali telepon kawat.

Mitnick pun mengajukan banding atas putusan tersebut, dan akhirnya bisa memenangkan gugatannya, yang berarti mengijinkannya kembali untuk mengakses internet dan penggunaan teknologi komunikasi.

Segala aktivitas kontroversial yang dilakukan oleh Mitnick, diantaranya kasus kriminal, penahanan, sidang dan lain sebagainya, menjadi perhatian tersendiri bagi media massa dan masyarakat saat itu.

Bahkan kisah hidupnya diangkat menjadi sebuah film yang terkenal dengan judul Takedown ( Track Down di beberapa lokasi lainnya).


Tahun 2002, Mitnick menulis sebuah buku, The Art of Deception, yang mengisahkan saat dirinya meretas sejumlah sistem komputer hanya dengan menggunakan kata kunci dan kode yang didapatkannya dengan cara manipulasi psikologis.

Ia mengatakan tidak pernah menggunakan program software ataupun alat untuk meretas lainnya dalam mencuri password dan eksploitasi keamanan komputer maupun telepon.

Sejak tahun 2000, Mitnick telah menjadi seorang konsultan keamanan, public speaker dan juga penulis. Ia telah menjadi konsultan keamanan bagi FBI dan juga 500 perusahaan lainnya.


Sebagai konsultan keamanan, ia menyediakan jasa bagi seluruh perusahaan besar di seluruh dunia untuk mencoba keamanan komputer mereka. Di samping itu, ia juga mengajarkan manipulasi psikologis ke sejumlah perusahaan dan agen pemerintah.

Pada bulan Desember 2002,  sebuah perusahaan konsultan keamanan komputer, serta penyedia platform untuk pelatihan keamanan dan simulasi tes phising, Mitnick Security Consulting LLC, resmi didirikan oleh Mitnick.