Agen Poker Online - Sosok seorang Daeng Azis dikenal sebagai salah satu orang yang disegani di Kalijodo, Jakarta Utara. Sosok laki-laki berperawakan tegas tersebut pernah disebut oleh Krishna Murti dalam bukunya yang berjudul "Geger Kalijodo" sebagai satu dari orang yang paling berpengaruh dikawasan tersebut.
Pengaruh Aziz di Kalijodo juga pernah terlihat ikut dalam nota penandatanganan damai yang digagas oleh Polres Jakarta Utara , di dalam foto itu pula tampak Krishna Murti yang saat itu menjabat sebagai Kapolsek metro Penjaringan.
Penandatanganan Nota Kesepakatan Perdamaian pada tahun 2002, pemimpin kedua kubu Kalijodo, Abdul Azis (kedua dari kiri) dan Yusman Nur (keempat ddari kiri), menyerahkan senjata tajam ke Kepala Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara. Penyerahan itu diterima langsung Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Andi Chairuddin P (paling kanan) didampingi Kepala Kepolisian Sektor Metro Penjaringan Ajun Komisaris Krishna Murti
Di salah satu bagian bukunya, Krishna Murti menceritakan bagaimana sulitnya menjaga kawasan tersebut. Krishna Murti menceritakan moment saat dirinya pernah ditodong pistol oleh Daeng Aziz saat melerai keributan pada tahun 2002.
Ketika itu Krishna menantang balik Daeng Aziz, akan tetapi Aziz pun tak berani menembaknya. Bahkan akhirnya Krishna berhasil membawa Daeng Aziz ke penjara karena kasus penodongan tersebut. Dia dituntut penjara selama 3 bulan atas kasus tersebut.
Terkait hal ini Daeng Aziz pun punya cerita tentang hal itu :
" Itu benar, bahwa saya menodongkan pistol tapi persoalannya saya belum tahu bahwa Pak Krishna itu adalah Kapolsek saat itu, karena belum pernah kenal dan saat itu Pak Krishna tidak memakai seragam polisi. Mari kita ini bersama- sama menguji kebenaran hukum "
Kemudian daeng Aziz juga membantah bahwa kawasan Kalijodoh banyak dihuni oleh preman, menurutnya kawasan Kalijodo kini dihuni oleh pelaku usaha.
" Bingung, gimana sih yang dimaksud preman, disini tidak ada preman. Disini adanya pengusaha semua, lalu ada yang membuat statemen tidak takut kepada preman dan akan menurunkan polisi bersama - sama dengan tentara, itu ngeri sekali "
Soal keberadaan preman di Kalijodo, Kombes Krishna Murti yang saat ini menjabat Direskrimum Polda Metro Jaya juga menyatakan bahwa tidak ada lagi preman di kawasan itu sehingga menurutnya tidak ada masalah melakukan penertiban di kawasan tersebut.
Salah satu kawasan di Kalijodoh, tempat yang direncanakan oleh Ahok, Gubernur DKI Jakarta menjadi taman pisang dan kawasan hijau di tengah kota. Namun saat ini masih belum ada keputusan resmi terkait dengan penertiban yang akan dilakukan mengingat masih banyaknya masyarakat sekitar yang bergantung dengan mata pencahariannya di kawasan tersebut
Krishna Murti, selaku Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Mertro jaya menjelaskan bahwa netralisasi kawasan lokalisasi dan hiburan malam di Kalijodo tidak sesulit yang dibayangkan. Meskipun begitu, keberadaan masyarakat sekitar juga harus tetap diperhatikan.
Krisha Murti mengakui bahwa ia telah mendengar pernyataan Ahok, Gubernur DKI Jakarta yang berniat untuk meratakan daerah tersebut dan akan digunakan sebagai Ruang Terbuka Hijau. Krishna Murti berjanji untuk memberikan saran dan masukkan kepada Ahok jika memang benar akan dilakukan penertiban di kawasan Kalijodo.
Krishna Murti juga akan meminta kepada Ahok untuk mempertimbangkan dampak yang muncul pasca dilakukannya penertiban tersebut.
Selain terdapat cukup banyak masyarakat dari beragam suku dan kepentingan yang berbeda, juga masyarakat sekitar banyak yang bergantung hidupnya dari para pendatang yang masuk ke kawasan Kalijodo dengan cara berjualan dan lain sebagainya untuk mencari rejeki dan mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.